Kamis, 26 Mei 2016

LEGENDA TERCIPTANYA JURUS BANGAU PUTIH (PEK HOK KUN)



LEGENDA TERCIPTANYA JURUS BANGAU PUTIH (PEK HOK KUN)


Di awal dinasti Boan-ceng, tatkala Vihara Siaw Lim di Kiu-lian (Chin-kang) Hok-kian, musnah dibakar pasukan Boan-ceng, para Pendekar yang tak sudi negerinya dijajah, termasuk di dalamnya Phuy Hui Cio, pada melarikan diri.

Hui Cio berpendapat sayang sekali kalau ‘Shaolin Kungfu’ sampai musna, maka dia bersembunyi di Vihara Sha-lian di Hok-ciu, diam-diam menghimpun teman sealiran, menurunkan ilmu silatnya.

Phuy Hui Cio tak mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Phuy Cit Nio.

Phuy Cit Nio bersembunyi di kuil Pit-cui-lian yang terletak satu daerah dengan Vihara yang ditempati oleh ayahnya.

Hui Cio yang bercita-cita  menggulingkan kerajaan Boan-ceng, menjadikan Vihara Sha-lian sebagai basis pergerakkan dengan menghimpun teman-teman sealiran.Disamping itu menurunkan seluruh kepandaiannya kepada anaknya.

Cit Nio amat cerdas, maka hanya dalam tempo beberapa tahun dia telah hafal akan ilmu silat Siaw Lim pay dari ayahnya.


Pada suatu hari, ketika Cit Nio menjemur pakaian di tepi sungai yang mengalir di dekat kuil, tiba-tiba dilihatnya seekor burung Bangau putih yang indah sekali terbang mendatangi.


Cit Nio amat tertarik pada keindahan bangau itu, tapi juga khawatir bangau itu akan mengotori pakaian yang sedang djemurnya, maka diambilnya gala untuk mengusirnya.

Tetapi ketika gala ditusukkan kearah kepalanya, bangau itu langsung memiringkan badan, menangkis gala tersebut dengan sayapnya.

Bila sayapnya yang dipukul, bangau itu menukik dan menyerang Cit Nio dengan cakarnya.

Kalau Cit Nio menyodokkan gala itu, sang bangau mengebas-ngebaskan sayapnya, hingga tubuhnya menjauh, kemudian menyerang Cit Nio dengan paruhnya.

Cit Nio heran bercampur kaget, sekalipun dia menyerang dengan gaya silat, tetapi tak membawa hasil.

Maka akhirnya Cit Nio terpaksa mengalah, masuk kedalam kuil.

Tapi dari pengalaman luar biasanya itu, Cit Nio mendapat ide yang bagus.

Mujur pula baginya, ternyata bangau itu berdiam di atas wuwungan kuil.

Setiap hari Cit Nio menghajar bangau itu dengan gala dan berangsur-angsur dia mulai hafal akan gerakan sang bangau.

Selanjutnya dia coba-coba menggabungkan gerakan sang bangau dengan jurus Cap Pwe Lo-Han Kun’ (18 jurus Arhad/Pengawal) dari Siaw Lim Pay, diimbangi dengan kelincahan dan kelembutan seorang wanita, maka tak lama kemudian terciptalah ‘Pek Hok Kun Hoat’ (Ilmu Silat Bangau Putih).

Jurus bangau putih ini dapat dibagi dalam 4 bagian: 1) Hui HokKun Hoat (JURUS BANGAU TERBANG); 2)Bu Hok Kun Hoat (JURUS BANGAU BERSERU); 3)Su Hok Kun Hoat (JURUS BANGAU PULANG); dan 4)Se Hok Kun Hoat (JURUS BANGAU MAKAN.

Setelah Cit Nio menikah, dia diberi gelari ‘YUN CHUN’, maka jurus ‘PEK HOK KUN’ ini, dinamakan juga ‘YUN CHUN KUN’ dari YUN CHUN PAY (Perguruan Yun Chun).

Jurus Bangau Putih ini bila ditekuni akan melatih pikiran Anda: Gerakannya yang tenang, ringan (melatih Gin Kang), dan kesetimbangan berdiri pada satu kaki, dapat melatih pikiran kita menjadi tenang dan selaras.
Bila jurus Bangau Putih ini diimbangi dengan langkah yang lincah, akan bertambah mantaplah jurus ini.

Di sini saya bawakan jurus Bangau Putih dari salah satu Perguruan Silat di Indonesia....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search