LEGENDA TERCIPTANYA JURUS BANGAU PUTIH (PEK HOK KUN)
Di awal dinasti Boan-ceng, tatkala Vihara Siaw Lim di Kiu-lian (Chin-kang) Hok-kian, musnah dibakar pasukan Boan-ceng, para Pendekar yang tak sudi negerinya dijajah, termasuk di dalamnya Phuy Hui Cio, pada melarikan diri.
Hui Cio berpendapat sayang sekali kalau ‘Shaolin Kungfu’
sampai musna, maka dia bersembunyi di Vihara Sha-lian di Hok-ciu, diam-diam
menghimpun teman sealiran, menurunkan ilmu silatnya.
Phuy Hui Cio tak mempunyai seorang anak perempuan yang
bernama Phuy Cit Nio.
Phuy Cit Nio bersembunyi di kuil Pit-cui-lian yang
terletak satu daerah dengan Vihara yang ditempati oleh ayahnya.
Hui Cio yang bercita-cita menggulingkan kerajaan Boan-ceng, menjadikan
Vihara Sha-lian sebagai basis pergerakkan dengan menghimpun teman-teman
sealiran.Disamping itu menurunkan seluruh kepandaiannya kepada anaknya.
Cit Nio amat cerdas, maka hanya dalam tempo beberapa
tahun dia telah hafal akan ilmu silat Siaw Lim pay dari ayahnya.
Pada suatu hari, ketika Cit Nio menjemur pakaian di
tepi sungai yang mengalir di dekat kuil, tiba-tiba dilihatnya seekor burung
Bangau putih yang indah sekali terbang mendatangi.
Cit Nio amat tertarik pada keindahan bangau itu, tapi
juga khawatir bangau itu akan mengotori pakaian yang sedang djemurnya, maka
diambilnya gala untuk mengusirnya.
Tetapi ketika gala ditusukkan kearah kepalanya, bangau
itu langsung memiringkan badan, menangkis gala tersebut dengan sayapnya.
Bila sayapnya yang dipukul, bangau itu menukik dan
menyerang Cit Nio dengan cakarnya.
Kalau Cit Nio menyodokkan gala itu, sang bangau
mengebas-ngebaskan sayapnya, hingga tubuhnya menjauh, kemudian menyerang Cit
Nio dengan paruhnya.
Cit Nio heran bercampur kaget, sekalipun dia menyerang
dengan gaya silat, tetapi tak membawa hasil.
Maka akhirnya Cit Nio terpaksa mengalah, masuk kedalam
kuil.
Tapi dari pengalaman luar biasanya itu, Cit Nio
mendapat ide yang bagus.
Mujur pula baginya, ternyata bangau itu berdiam di atas
wuwungan kuil.
Setiap hari Cit Nio menghajar bangau itu dengan gala
dan berangsur-angsur dia mulai hafal akan gerakan sang bangau.
Selanjutnya dia coba-coba menggabungkan gerakan sang
bangau dengan jurus Cap Pwe Lo-Han Kun’ (18 jurus Arhad/Pengawal) dari Siaw Lim
Pay, diimbangi dengan kelincahan dan kelembutan seorang wanita, maka tak lama
kemudian terciptalah ‘Pek Hok Kun Hoat’ (Ilmu Silat Bangau Putih).
Jurus bangau putih ini dapat dibagi dalam 4 bagian: 1)
Hui HokKun Hoat (JURUS BANGAU TERBANG); 2)Bu Hok Kun Hoat (JURUS BANGAU
BERSERU); 3)Su Hok Kun Hoat (JURUS BANGAU PULANG); dan 4)Se Hok Kun Hoat (JURUS
BANGAU MAKAN.
Setelah Cit Nio menikah, dia diberi gelari ‘YUN CHUN’,
maka jurus ‘PEK HOK KUN’ ini, dinamakan juga ‘YUN CHUN KUN’ dari YUN CHUN PAY
(Perguruan Yun Chun).
Jurus Bangau Putih ini bila ditekuni akan melatih
pikiran Anda: Gerakannya yang tenang, ringan (melatih Gin Kang), dan
kesetimbangan berdiri pada satu kaki, dapat melatih pikiran kita menjadi tenang
dan selaras.
Bila jurus Bangau Putih ini
diimbangi dengan langkah yang lincah, akan bertambah mantaplah jurus ini.
Di sini saya bawakan jurus Bangau Putih dari salah satu Perguruan Silat di Indonesia....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar